Untukmu, seseorang wanita yang sangat-sangat menyebalkan.
Pernah, aku pernah sangat memahami isi kepalamu. Sangat hapal semua
tingkah lakumu terhadapku. Namun sekian ratus hari yang kita habiskan bersama,
tak pelak membuatku semakin mengenalmu. Kamu semakin lama semakin
menjengkelkan. Kamu mulai merusak tata surya yang susah payah kuciptakan. Kamu
mulai memaksa ingin masuk ke semestaku. Memaksa diri untuk menenggelamkan diri
dikepalaku. Tidak, kamu tidak akan pernah meraihku. Aku menyayangimu, sedikit. Kamu
tidak akan pernah bisa jadi inti dari semestaku. Semakin kesini, hal-hal
sederhana menjadi sangat rumit karenamu. Cerita ini harus segera disudahi. Bukan
salahmu, jika semua harus kita sudahi. Bukan salahku juga karena aku tak lagi
nyaman denganmu. Aku menyudahi karena tidak ingin berlama-lama merusak hatimu. Tak
ingin melihatmu berkali-kali terisak. Tak ingin mendengar rengekanmu setiap
hari. Maaf karena aku terlalu cepat melepas. Maaf untuk semua kenangan yang
menurutmu sangat indah. Maaf atas semua tawa yang tak akan bisa ku ukir
diwajahmu lagi. Hal pahit harus kamu telan mentah-mentah. Kamu harus belajar bahwa
hidup tak melulu menyenangkanmu dan egomu. Kuharap setelah ini tak ada lagi
keluhan darimu yang memenuhi kepalaku setiap harinya. Pergilah, carilah
bahagiamu sendiri. Kamu akan baik-baik saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar