Rabu, 29 Juni 2016

Kacau!

Tentang wanita kesepian yang sangat menyedihkan. Sepertinya tak pernah cukup waktuku pun semuanya telah kuberi. Selalu kurang. Ada saja yang tidak mengena di kepalanya. Tidak pernah merasa cukup. Aku mulai kehabisan waktu untuk diriku sendiri, hanya untuk meyakinkan keraguannya, hanya untuk menjadi seseorang yang selalu ada untuknya. Tata suryaku mulai tidak terurus lagi semenjak dia kupersilahkan masuk. Aku kira dia akan membantu merawatnya. Aku salah! Semua dikacaukan oleh dia. Wanita laknat tidak tahu diri. Semoga kau mati dihempas oleh isi kepalamu sendiri. semoga ketidakpercayaanmu terhadap apapun bisa menuntunmu menuju kehancuran. Agar kau sadar, bahwa hidup tidak melulu tentang kau dan keiginanmu yang harus terwujudkan. Aku tidak akan mendoakanmu agar menemukan pria baik hati yang bisa dipercaya, dan akan selalu jujur tutur perlakuannya terhadapmu. Tidak. Karena memang tidak ada yang seperti itu. satupun tidak. Dan, sebelum kau meminta yang demikian rupanya, apa kau pun seorang wanita yang bisa dipercaya? Perlakuanmu apa sudah melambangkan kejujuran dan kesetiaan yang selalu kau junjung tinggi dalam setiap penuturanmu? Aku rasa tidak. Entahlah, aku terlalu malas menduga-duga. Aku harus melepaskan diri, semakin lama terkungkung oleh ikatan denganmu, hanya akan menghilangkan separuh dari diriku. Selamat tinggal, semoga kau meringkuk bahagia melihat hasil dari egomu yang tak mengenal sudah. Karena satu lagi orang yang berusaha membahagiakanmu terpaksa menyerah dengan tingkah lakumu.

Senin, 13 Juni 2016

Gunanya?

Untuk apa menikah jika kita hanya sedang berusaha membuat cerita baru tentang Broken Home?
Untuk apa menikah jika akan ada anak yang terkena dampak dari orang tua yang tidak benar-benar bisa menjaga keharmonisan di dalam "rumahnya"?
Bukankah kita semua dari keluarga yang berantakan? Keluarga yang hancur. Keluarga yang tidak lagi bisa mempertahankan kebaikan dari kekeluargaan itu sendiri?
Tidak, aku tidak mencoba untuk menjadi pesimis. Hanya saja, ujungnya sudah bisa dibaca.
Ya, yakini saja dirimu bahwa kamu tidak akan membawa keluargamu dalam kehancuran nantinya.
Yakini saja dirimu kalau kamu akan berusaha sebaik mungkin untuk menjaga keluargamu dari keretakan yang akan menggerogoti pernikahanmu kelak.
Menikahlah. Dan semoga kalian berhasil menciptakan keluarga harmonis bahagia tanpa cela di kemudian hari.