Rabu, 29 Oktober 2014

Berhenti

Pagi ini kuputuskan untuk berhenti menaruh harap. Berhenti meminta merengek pada Tuhan, agar bisa dihadapkan dengan lelaki yang hampir seumur hidup, kurindukan. Berhenti berharap suatu saat aku bisa dihadapkan dengan lelaki yang kubutuhkan selalu ada menjagaku. Aku tidak akan meminta apapun lagi dari Tuhan. Tak ingin berusaha lagi mencari. Tuhan pun pasti lelah dengan pintaku yang itu-itu saja. Sampai matipun tidak akan bisa aku bertemu dengan dia yang sangat ingin ku peluk dan ku panggil 'Papa'. Aku perlahan melatih diriku untuk tidak menangisi dia yang bahkan tidak tahu aku masih ada atau tidak. Aku tidak akan berbalik membenci dia, tidak. Hanya saja, keberadaannya sudah kuanggap tiada. Membuatku tersadar, dan belajar. Bahwa hidup itu perihal kesakitan dan tentang banyak hal yang tak bisa kau miliki seutuhnya, saat berharap dan berusaha tak lagi bisa memberikan jawaban yang kamu inginkan.