Inginku
hanya sebatas angan, karena kamu yang menentukan, apa yang harus diberikan.
Seandainya tangis bisa kutahan, seandainya cerita menyedihkan bisa kurelakan. Seandainya
bisa kuberi aba-aba pada hati untuk tidak terlalu mengharap balasan. Seandainya
bisa rasa ini kuhentikan. Dan rindu ini bisa kutitipkan. Aku ketakutan, atas
penyangkalan dan peraturan yang perlahan kamu buat untuk melepaskan. Luka yang
kamu toreh kemarin belum lagi terpulihkan, kembali habis-habisan hati ini kamu
retakkan. Kamu bukan sosok yang diciptakan untuk menemukan. Kamu hanya datang
untuk meremukkan, padahal di awal pertemuan, kamu berjanji untuk membahagiakan.
Kepala merengek untuk terima saja kenyataan. Hanya itu yang bisa dilakukan. Dan
karena tidak ada yang bisa mengajarkan aku untuk berhenti mengusahakan. Aku
harus bisa mengikhlaskan, jika dengan bertahan aku akan terus dihempaskan. Jika
dengan melupakan aku akan melewatkan kemungkinan dan kesempatan yang sudah
kuperjuangkan, tak apa semua kepahitan mau tidak mau akan kutelan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar