Banyak yang bilang, wanita diuji saat di mana lelakinya
tidak punya apa-apa. Sementara, lelaki diuji, saat dia punya apa-apa. Saat kamu
bisa memanjangkan sabar untuk orang yang paling kamu cintai, kamu bisa sangat bangga
melihat hasil yang telah diraih bersama-sama. Buah dari peluh yang kalian
usahakan, benar-benar tidak akan menghianati. Dan tidak sedikitpun aku meminta
imbalan atau apapun itu karena telah ikut perpeluh menemani kamu. Aku lebih
menginginkan waktumu, dari apapun semua itu. Tapi, kamu inginkan aku untuk
menemani sampai di sini. Mungkin aku yang belum pantas menemanimu hingga
seterusnya. Mungkin bukan aku yang kamu inginkan untuk bahagiamu seterusnya.
Mungkin aku hanya penghambatmu untuk menjadi lebih besar dari ini? Entahlah,
aku kelimpungan memikirkan kemungkinan-kemungkinan lainnya. Bisa apa aku selain
merelakan? Bisa apa aku selain tetap mendoakan bahagia dan suksesmu? Yang aku
tahu, aku bisa menyimpulkan, bahwa aku menang. Setidaknya aku sudah lulus dari
ujian. Terima kasih, kamu. Semoga kamu berbahagia. Maafkan aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar