Jemari dan dadanya, adalah tempat ibadah dimana para lelaki yang
mengasihinya melarungkan diri, merebahkan pulang dan menyandarkan kepala yang
penat.
Tiada satu dari lelaki itu yang
pernah menyangka, bahwa hatinya ternyata rumah untuk setan berpesta pora.
Memainkan peran sebagai wanita lugu yang seakan teralu sering dibodohi, sehingga
semua berbondong berebut hanya untuk menjaga, melindungi dan mengasihinya.
Entah apa yang ada di kepalanya saat memainkan peran tersebut.
Dan lucunya, wanita ini tidak pernah puas dengan apa yang telah dia dapat
dari perannya itu.
Padahal tubuhnya telah bermandikan kasih sayang dari berbagai lelaki
sekitarnya yang selalu ingin merebut hatinya.
Tidak ada satupun dari lelaki-lelaki itu yang pernah bisa memecahkan isi
kepala wanita ini.
Dan tidak ada satupun yang bisa membuat wanita ini memuntahkan isi
hatinya dengan gamblang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar