Kamis, 13 Maret 2014

Benci

Aku benci dengan pergimu.
Aku benci dengan keputusanmu meninggalkanku.
Aku benci harus menelan lamat-lamat kepahitan tentang aku yang ternyata bukan tempatmu pulang.
Aku bukan tujuanmu untuk pulang.
Aku benci, sebab bukan kamu lagi tempat yang selalu ingin tuju.
Aku benci bahwa rumahku sudah tidak ada lagi.
Aku benci mengapa dulu ku tetapkan kamu adalah pulangku.
Benci karena tidak memiliki tempat untuk meruahkan penat dan hiruk pikuk kepalaku lagi.
Benci karena tidak ada lagi bahu pengganti bantal dan dada hangat pengganti gulingku.
Benci karena tidak lagi nafasmu menjalari tengkukku.
Benci karena mau tidak mau harus kehujanan dan melawan hujan sendiri tanpa kamu yang datang memberi tempat teduh seperti dulu.
Benci karena di mimpiku, kamu masih ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar