Selasa, 18 Juni 2013

Demi Apa?

Berjalan ditrotoar, sepanjang jalan dihantam tajamnya paku berkarat yang melukai kaki telanjang, seperti mereka yang tetap mempertahankan hubungannya meski terhunus lara disepanjang perjalanan. Dengan modal keyakinan dan percaya bahwa suatu saat hubungan tersebut akan berakhir bahagia seiring berjalannya waktu.
Ya, seiring berjalannya waktu itu juga kakimu habis terkikis sampai kehati sebelum bahagia itu datang menyelamatkanmu.
Kalau sudah tak ada bahagia tersisih didalamnya, untuk apa diteruskan?
Menjalani hubungan memang tidak melulu soal senang-senang. Namun bagaimana jika dihubungan tersebut malah saling menebar luka dan duka, untuk apa? Apa yang bisa di banggakan dari hubungan yang semacam itu? Apa yang bisa didapat dari hubungan itu?
Banyak yang bilang, jangan karena terlalu mempertahankan yang tidak baik, kamu kehilangan orang baik yang sebenarnya sudah disiapkan Tuhan untukmu.
Sulit memang kalau perasaan yang bicara. Tapi jangan mau hati terus menerus digerogoti perih karena mengikuti perasaan. Jika membahagiakan, dengarkan. Namun jika tidak, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan.
Yes, aku paham, ngomong kek gini memang enak dan mudah sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar