Terjaga di tengah malam buta.
Tidak, bukan tengah malam.
Subuh, dini hari.
Tapi seringnya terjaga tengah
malam.
Yang terbersit di kepala duluan itu
kamu.
Selalunya kamu.
Rindu langsung menyerang tanpa
aba-aba.
Tanpa jeda tanpa ijin.
Terbangun tanpa kamu yang mendekap.
Tanpa hangat tubuhmu yang berbalut
selimut tebal.
Tanpa kecupmu.
Tak ada kamu yang membendung rindu
ini.
Cuma bisa menelepon.
Cukuplah suaramu sedikit
menenangkan bangunku.
Kerap berharap kita bisa menetap
seatap,
Agar tidak lagi sunyi yang
menemaniku saat terjaga di malam buta.
Ah sudahlah!
Sebelum pecah semuanya.
Ku putuskan untuk tidur dan
merindukanmu dibangun-bangun tidurku yang lainnya.
Berharap semoga bangunku kali itu
sudah ada kamu di sampingku mengusap pangkal kepalaku.
Mari tidur, sebelum rindu membusuk
di kepala.
(04.20 06/12/2013, yang masih tertegun dengan cepatnya rindu menjalar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar